Senin, 19 Mei 2014

MAHER ZAIN



Maher Zain, Sampaikan Pesan Islam Lewat Musik

“Musik saya adalah pesan Islam.” (Maher Zain)

Biodata Singkat Maher Zain (ماهر زين)

Nama lahir      
Tempat Tanggal Lahir
Asal
Pekerjaan
Genre Musik
Tahun berkarir
Label Musik
Situs
: Maher Al-Zain
: Tripoli, Lebanon 16 Juli 1981
: Tripoli, Libanon
: Penyanyi, Musisi, Penulis Lagu, Komposer
: R&B, Soul, Pop, Akustik
: 2009 – sekarang
: Awakening Records, Sony Music,Republik Cinta Records, Insan Records, JK Records


Jujur setiap kali memutar lagu-lagu seorang Maher Zain timbul rasa semangat dan pemikiran positif untuk menjalani hari demi hari dalam hidup ini. Meskipun mungkin terasa usang saya ingin mengingatkan kembali kepada sosoknya yang religius dalam bermusik disamping kerinduan kita akan single-single terbarunya.

Bergelut dengan Musik Sejak Kecil
Maher Zain dilahirkan 33 tahun yang lalu dengan nama asli Maher Al Zain. Ayahnya bernama Mustapha Maher. Keluarganya pindah ke Swedia ketika Maher berusia 8 tahun. Saat ini Maher telah menikah dan memiliki seorang putri bernama Aya El Zain.
Sejak kecil Maher Zain memang sangat mengagumi musik dan insturment, dan di usianya yang ke 10 Maher kecil sudah mampu menguasai keyboard. Musik yang di bawakan oleh Maher Zain terinspirasi oleh sang ayah yang juga seorang musisi handal di kota Tripoli, Lebanon. Jadi musik bukan hal yang asing buat Maher kecil. Kemudian Maher melnajutkan pendidikannya hingga ke Universitas dan mendapat gelar sarjana dalam Aeronautical Engineering. Selama masa remajanya, ia senang menghabiskan larut malam di sekolah dengan teman-temannya di mana mereka akan bernyanyi, rap, menulis dan bereksperimen dengan musik.
Awal Karir
Bakat musik Maher Zain telah terlihat semenjak ia masih muda dengan menjadi produser musik di Swedia. Di tahun 2007, Maher Zain berada di AS untuk melanjutkan langkahnya dalam karirnya di dunia musik. Maher pernah berkerja sama dengan seorang produser musik pemenang Gramy, Red One dan dengan artis-artis papan atas dunia seperti dalam album Kat Deluna yang manjadi hits. Kesuksesan hampir di dalam genggamannya. Namun menurut Maher, dunia musik yang ia geluti yang menawarkan banyak kemewahan membuat ia merasa ada yang kurang, dan bahkan ada yang salah. “Saya sangat mencintai dunia musik, namun saya tidak menyukai hal-hal yang ada di sekilingnya, seperti ada yang salah dengan hal ini.” Menurut Maher Zain, di barat semua lagu menceritakan rasa cinta dan rasa sakit, tapi sejatinya hidup lebih dari itu. Setelah pulang ke rumahnya di Swedia dia bertemu dan berkenalan dengan teman-teman muslim.
Pada akhirnya Maher menemukan jawaban dari keraguannya dalam bermusik setelah ia bertemu dan tergabung dalam komunitas Muslim yang ada di Stockholm. Semenjak itu Maher pun mulai aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di masjid dan Ia merasa di sinilah arti sebuah rumah baginya. Tapi musik adalah sesuatu yang ia cintai dari kecil dan ia tidak ingin meninggalkannya. Sebaliknya, ia membuat transisi: ia bertukar musik sekuler untuk sesuatu yang lebih religius.
Album Pertama yang Mendunia
Maher merasa bersyukur akhirnya dapat menemukan cara yang tepat, dan Ia merasa sekarang gilirannya untuk membantu orang lain melalui musik untuk melakukan hal yang sama, “Jika aku punya satu hal yang mana aku ingin sampaikan kepada orang di luar sana, bahwa sangatlah mudah  untuk melihat jalan yang benar jika kita hanya membuka mata dan melihat dengan benar,  itulah yang terjadi padaku. “
Pada bulan Januari 2009, Maher Zain memutuskan untuk mengerjakan sebuah rekaman yang mencerminkan identitasnya yaitu Arab, Barat dan Muslim  bersama Awakening Records. Dan hasilnya pada akhir tahun 2009  Maher mengeluarkan album debutnya yang berjudul “Thank You Allah” yang mendulang kesuksesan di dunia musik internasional. Albumnya tersebut dapat menepati posisi teratas di Amazon.com 's chart musik dunia dan nomor 9 di tangga lagu R&B. Dalam album tersebut terdapat beberapa lagu yang di terjemahkan dalam berbagai bahasa seperti Perancis, Arab, Urdu, Malayu dan juga Indonesia. “Thank You Allah”  menjadi album terlaris di Malaysia sampai mendapatkan penghargaan Platinum. Bahkan di Indonesia sempat menurunkan pamor Justin Bieber. Albumnya ini telah dirilis dalam beberapa versi. Fadly dari band Indonesia PADI pada saat itu juga berkontribusi terhadap "Insya Allah" dalam Bahasa Indonesia. Maher juga menyanyikan "For The Rest of My Life" dalam bahasa Indonesia berjudul "Sepanjang Hidup". Yang dirilis melalui Sony Music Indonesia.
Thank You Allah Percampuran R&B dan Nasyid Tradisional
Di album “Thank You Allah” , Maher Zain dengan mudah mencampur suara R&B dengan Nasyid Tradisional, musik Soul dengan musik Pop kontemporer hingga membawanya suskes. Tidak hanya memperbarui musik Islam, ia juga berani menghidupkan kembali musik islam dengan musik kontemporer. Thank You Allah dengan 13 tracknya adalah nuansa musik klasik instan dari kekuatan besar dan abadi, intens spiritualitas tak terbantahkan. Thank You Allah berhasil melahirkan keseimbangan yang baik antara lagu-lagu upbeat dengan pujian kuat, dan sensitifitas atau balada inspiratif. Menunjukan betapa indahnya beriman kepada Allah dan bersyukur atas berkat-Nya yang tak terhitung jumlahnya. Sepanjang album dari tiga belas lagu yang dibawakan, Maher menggunakan kemampuannya dalam vokal yang lembut, tulus, dan mengena hati, dan kemampuannya dalam memproduksi musiknya agar memikat para pendengarnya dan membawa mereka merasakan ketenangan dalam spiritual dan musik. Dia tidak hanya melintasi tetapi membuang garis pemisah antara nasyid dan musik modern.
Pada bulan Januari 2010, dalam sebuah kompetisi musik yang diselenggarakan oleh Nujoom FM (stasiun radion musik terbesar Mesir) lagu Maher “Ya Nabi Salam Alayka” terpilih sebagai lagu terbaik untuk tahun 2009. Membawanya naik ke jajaran nama-nama musisi besar seperti Hussein Aljismi, Mohammed Mounir dan Sami Yusuf . Maher juga telah menyelenggarakan konsernya yang selalu diburu penonton seperti di Aljazair, Australia, Belgia, Kanada, Mesir, Inggris, Prancis, Belanda, Swedia, dan Amerika Serikat. Dengan cepat Maher pun menjadi “Superstar musik Islami”.
Setelah ditunggu-tunggu oleh para fans di seluruh dunia akhirnya pada tahun 2012 Maher Zain mengeluarkan album lagi dengan judul "Forgive Me". Diawali dengan merilis single “Forgive Me” pada bulan April. Album ini sangat luar biasa. Menampilkan 14 lagu hati, termasuk hit single "Number One for Me". Seperti album sebelumnya Maher Zain mencoba menyentuh hati para pendengarnya lewat musik agar terus berusaha menjadi manusia yang lebih baik. Maher masih menyampaikan pesannya lewat lirik-liriknya yang akan mengingatkan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dosa-dosa kita kepada-Nya.
Musik Diakuinya sebagai Pesan Islam
Maher Zain pernah mendapatkan kritikan dari umat Islam atas penggunaanya terhadap instrument musik, sebuah isu yang senantiasa diperdebatkan dalam hukum Islam, dg banyaknya ulama Muslim yang bersikeras berpendapat bahwa sebaiknya suaranya tidak diringi musik. Namun penggunaan Zain terhadap musik mewakili nuansa imannya. Dan ada ulama lain yang berpendapat bahwa segala kegiatan itu sebaiknya mempertimbangkan kehalalannya kecuali secara eksplisit dilarang dalam Al Qur'an, sedang musik tidak.
"Saya tumbuh dengan musik oleh karena itu menggunakan alat musik sudah mengakar dalam diri saya," kata Zain. "Saya pernah takut atas sebuah reaksi (menggunakan musik). Saya berbicara dengan beberapa orang dan mereka menjelaskan bahwa itu hanya masalah perbedaan pendapat di antara ulama Muslim dan bahwa selama hal itu positif dan bersih, maka akan baik-baik saja. Musik saya adalah pesan Islam. Saya ingin orang memahami apa itu Islam. Ini adalah pesan perdamaian, persaudaraan, kemanusiaan, rasa hormat dan cinta."
Antara Islam, Barat dan Modernitas
Perpaduan timur dan barat meresapi musik Zain. Dalam videonya, termasuk Insya Allah dan The Chosen One -yang hampir ditonton 25 juta orang di YouTube- kita melihat dia mengenakan pakaian Barat tapi merenungkan topik Islam. Kontras sekali antara dua cara hidup ditantang dalam video itu. "Saya telah belajar bahwa Islam tidak bertentangan dengan siapa saja atau kapan saja. Islam adalah untuk siapa pun, dimana pun dan kapanpun." katanya.
Kemashuranya menjadikan simbol dari revolusi Arab, di mana pemuda Muslim yang tidak ingin memilih antara Islam dan modernitas telah memainkan peran utama. Single terbaru Maher, Freedom, telah terinspirasi oleh pemberontakan. “Lagu Freedom berasal dari apa yang terjadi di Tunisia dan kemudian di Mesir. Kami berharap lagu ini dapat meneruskan cara damai untuk lahirnya kebebasan. Dengan Islamophobia masalah seperti di Amerika dan Eropa, bisakah musik Maher Zain membuat sebuah dampak dalam mengubah persepsi masyarakat tentang Islam? “Saya telah melihat bahwa orang-orang ingin mendengar musik yang bagus tapi dengan pesan positif. Saya pikir itu bisa menjangkau orang-orang baru mengingat topik-topik dan kualitas yang kami harapkan bisa dihasilkan.”
Memberi Peluang untuk para Seniman Muslim
Apakah Maher Zain berpikir bahwa akan banyak lagi seniman-seniman Muslim sepertinya akan muncul? “Saya berharap memberi inspirasi bagi orang lain dengan gaya saya dalam musik untuk melakukan hal yang sama. Ini semua sangat mahal untuk membuat sesuatu pada tingkat ini. Ini merupakan salah satu tantangan dalam industri musik Islam. Sedikit orang yang ingin mendukung hal ini. Saya hanya orang biasa, tapi saya harap musik saya dapat menginspirasi orang lain, Insya’ Allah.” Kata Maher sambil tersenyum.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar