“Musik
saya adalah pesan Islam.” (Maher Zain)
Biodata
Singkat Maher Zain (ماهر زين)
Nama
lahir
Tempat
Tanggal Lahir
Asal
Pekerjaan
Genre
Musik
Tahun
berkarir
Label
Musik
Situs
|
:
Maher Al-Zain
:
Tripoli, Lebanon 16 Juli 1981
:
Tripoli, Libanon
:
Penyanyi, Musisi, Penulis Lagu, Komposer
:
R&B, Soul, Pop, Akustik
:
2009 – sekarang
:
Awakening Records, Sony Music,Republik Cinta Records, Insan Records, JK
Records
|
Jujur
setiap kali memutar lagu-lagu seorang Maher Zain timbul rasa semangat dan
pemikiran positif untuk menjalani hari demi hari dalam hidup ini. Meskipun
mungkin terasa usang saya ingin mengingatkan kembali kepada sosoknya yang
religius dalam bermusik disamping kerinduan kita akan single-single terbarunya.
Bergelut
dengan Musik Sejak Kecil
Maher
Zain dilahirkan 33 tahun yang lalu dengan nama asli Maher Al Zain. Ayahnya
bernama Mustapha Maher. Keluarganya pindah ke Swedia ketika Maher berusia 8
tahun. Saat ini Maher telah menikah dan memiliki seorang putri bernama Aya El
Zain.
Sejak
kecil Maher Zain memang sangat mengagumi musik dan insturment, dan di usianya
yang ke 10 Maher kecil sudah mampu menguasai keyboard. Musik yang di bawakan
oleh Maher Zain terinspirasi oleh sang ayah yang juga seorang musisi handal di
kota Tripoli, Lebanon. Jadi musik bukan hal yang asing buat Maher kecil.
Kemudian
Maher melnajutkan pendidikannya hingga ke Universitas dan mendapat gelar
sarjana dalam Aeronautical Engineering. Selama masa remajanya, ia senang
menghabiskan larut malam di sekolah dengan teman-temannya di mana mereka akan
bernyanyi, rap, menulis dan bereksperimen dengan musik.
Awal
Karir
Bakat
musik Maher Zain telah terlihat semenjak ia masih muda dengan menjadi produser
musik di Swedia. Di tahun 2007, Maher Zain berada di AS untuk melanjutkan
langkahnya dalam karirnya di dunia musik. Maher pernah berkerja sama dengan
seorang produser musik pemenang Gramy, Red One dan dengan artis-artis papan
atas dunia seperti dalam album Kat Deluna yang manjadi hits. Kesuksesan hampir
di dalam genggamannya. Namun menurut Maher, dunia musik yang ia geluti yang
menawarkan banyak kemewahan membuat ia merasa ada yang kurang, dan bahkan ada
yang salah. “Saya sangat mencintai dunia musik, namun saya tidak menyukai
hal-hal yang ada di sekilingnya, seperti ada yang salah dengan hal ini.” Menurut
Maher Zain, di barat semua lagu menceritakan rasa cinta dan rasa sakit, tapi sejatinya
hidup lebih dari itu. Setelah pulang ke rumahnya di Swedia dia bertemu dan
berkenalan dengan teman-teman muslim.
Pada
akhirnya Maher menemukan jawaban dari keraguannya dalam bermusik setelah ia
bertemu dan tergabung dalam komunitas Muslim yang ada di Stockholm. Semenjak
itu Maher pun mulai aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di masjid dan
Ia merasa di sinilah arti sebuah rumah baginya. Tapi musik adalah sesuatu yang
ia cintai dari kecil dan ia tidak ingin meninggalkannya. Sebaliknya, ia membuat
transisi: ia bertukar musik sekuler untuk sesuatu yang lebih religius.
Album
Pertama yang Mendunia
Maher
merasa bersyukur akhirnya dapat menemukan cara yang tepat, dan Ia merasa
sekarang gilirannya untuk membantu orang lain melalui musik untuk melakukan hal
yang sama, “Jika aku punya satu hal yang mana aku ingin sampaikan kepada orang
di luar sana, bahwa sangatlah mudah
untuk melihat jalan yang benar jika kita hanya membuka mata dan melihat
dengan benar, itulah yang terjadi
padaku. “
Pada
bulan Januari 2009, Maher Zain memutuskan untuk mengerjakan sebuah rekaman yang
mencerminkan identitasnya yaitu Arab, Barat dan Muslim bersama Awakening Records. Dan hasilnya pada
akhir tahun 2009 Maher mengeluarkan
album debutnya yang berjudul “Thank You Allah” yang mendulang kesuksesan di
dunia musik internasional. Albumnya tersebut dapat menepati posisi teratas di Amazon.com
's chart musik dunia dan nomor 9 di tangga lagu R&B. Dalam album tersebut
terdapat beberapa lagu yang di terjemahkan dalam berbagai bahasa seperti
Perancis, Arab, Urdu, Malayu dan juga Indonesia. “Thank You Allah” menjadi album terlaris di Malaysia sampai
mendapatkan penghargaan Platinum. Bahkan di Indonesia sempat menurunkan pamor
Justin Bieber. Albumnya ini telah dirilis dalam beberapa versi. Fadly
dari band Indonesia PADI pada saat itu juga berkontribusi terhadap "Insya
Allah" dalam Bahasa Indonesia. Maher juga menyanyikan "For The Rest
of My Life" dalam bahasa Indonesia berjudul "Sepanjang Hidup".
Yang dirilis melalui Sony Music Indonesia.
Thank
You Allah Percampuran R&B dan Nasyid Tradisional
Di
album “Thank You Allah” , Maher Zain dengan mudah mencampur suara R&B
dengan Nasyid Tradisional, musik Soul dengan musik Pop kontemporer hingga
membawanya suskes. Tidak hanya memperbarui musik Islam, ia juga berani menghidupkan
kembali musik islam dengan musik kontemporer. Thank You Allah dengan 13
tracknya adalah nuansa musik klasik instan dari kekuatan besar dan abadi, intens
spiritualitas tak terbantahkan. Thank You Allah berhasil melahirkan keseimbangan
yang baik antara lagu-lagu upbeat dengan pujian kuat, dan sensitifitas atau
balada inspiratif. Menunjukan betapa indahnya beriman kepada Allah dan bersyukur
atas berkat-Nya yang tak terhitung jumlahnya. Sepanjang album dari tiga belas
lagu yang dibawakan, Maher menggunakan kemampuannya dalam vokal yang lembut,
tulus, dan mengena hati, dan kemampuannya dalam memproduksi musiknya agar
memikat para pendengarnya dan membawa mereka merasakan ketenangan dalam
spiritual dan musik. Dia tidak hanya melintasi tetapi membuang garis pemisah antara
nasyid dan musik modern.
Pada
bulan Januari 2010, dalam sebuah kompetisi musik yang diselenggarakan oleh
Nujoom FM (stasiun radion musik terbesar Mesir) lagu Maher “Ya Nabi Salam
Alayka” terpilih sebagai lagu terbaik untuk tahun 2009. Membawanya naik ke
jajaran nama-nama musisi besar seperti Hussein Aljismi, Mohammed Mounir dan
Sami Yusuf . Maher juga telah menyelenggarakan konsernya yang selalu diburu
penonton seperti di Aljazair, Australia, Belgia, Kanada, Mesir, Inggris,
Prancis, Belanda, Swedia, dan Amerika Serikat. Dengan cepat Maher pun menjadi “Superstar
musik Islami”.
Setelah
ditunggu-tunggu oleh para fans di seluruh dunia akhirnya pada tahun 2012 Maher
Zain mengeluarkan album lagi dengan judul "Forgive Me". Diawali
dengan merilis single “Forgive Me” pada bulan April. Album ini sangat luar
biasa. Menampilkan 14 lagu hati, termasuk hit single "Number One for
Me". Seperti album sebelumnya Maher Zain mencoba menyentuh hati para pendengarnya
lewat musik agar terus berusaha menjadi manusia yang lebih baik. Maher masih menyampaikan
pesannya lewat lirik-liriknya yang akan mengingatkan kita kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan dosa-dosa kita kepada-Nya.
Musik
Diakuinya sebagai Pesan Islam
Maher
Zain pernah mendapatkan kritikan dari umat Islam atas penggunaanya terhadap
instrument musik, sebuah isu yang senantiasa diperdebatkan dalam hukum Islam,
dg banyaknya ulama Muslim yang bersikeras berpendapat bahwa sebaiknya suaranya
tidak diringi musik. Namun penggunaan Zain terhadap musik mewakili nuansa
imannya. Dan ada ulama lain yang berpendapat bahwa segala kegiatan itu
sebaiknya mempertimbangkan kehalalannya kecuali secara eksplisit dilarang dalam
Al Qur'an, sedang musik tidak.
"Saya
tumbuh dengan musik oleh karena itu menggunakan alat musik sudah mengakar dalam
diri saya," kata Zain. "Saya pernah takut atas sebuah reaksi
(menggunakan musik). Saya berbicara dengan beberapa orang dan mereka
menjelaskan bahwa itu hanya masalah perbedaan pendapat di antara ulama Muslim
dan bahwa selama hal itu positif dan bersih, maka akan baik-baik saja. Musik saya
adalah pesan Islam. Saya ingin orang memahami apa itu Islam. Ini adalah pesan
perdamaian, persaudaraan, kemanusiaan, rasa hormat dan cinta."
Antara
Islam, Barat dan Modernitas
Perpaduan
timur dan barat meresapi musik Zain. Dalam videonya, termasuk Insya Allah dan
The Chosen One -yang hampir ditonton 25 juta orang di YouTube- kita melihat dia
mengenakan pakaian Barat tapi merenungkan topik Islam. Kontras sekali antara
dua cara hidup ditantang dalam video itu. "Saya telah belajar bahwa Islam
tidak bertentangan dengan siapa saja atau kapan saja. Islam adalah untuk siapa
pun, dimana pun dan kapanpun." katanya.
Kemashuranya
menjadikan simbol dari revolusi Arab, di mana pemuda Muslim yang tidak ingin
memilih antara Islam dan modernitas telah memainkan peran utama. Single terbaru
Maher, Freedom, telah terinspirasi oleh pemberontakan. “Lagu Freedom berasal
dari apa yang terjadi di Tunisia dan kemudian di Mesir. Kami berharap lagu ini
dapat meneruskan cara damai untuk lahirnya kebebasan. Dengan Islamophobia masalah
seperti di Amerika dan Eropa, bisakah musik Maher Zain membuat sebuah dampak
dalam mengubah persepsi masyarakat tentang Islam? “Saya telah melihat bahwa
orang-orang ingin mendengar musik yang bagus tapi dengan pesan positif. Saya
pikir itu bisa menjangkau orang-orang baru mengingat topik-topik dan kualitas
yang kami harapkan bisa dihasilkan.”
Memberi
Peluang untuk para Seniman Muslim
Apakah
Maher Zain berpikir bahwa akan banyak lagi seniman-seniman Muslim sepertinya
akan muncul? “Saya berharap memberi inspirasi bagi orang lain dengan gaya saya
dalam musik untuk melakukan hal yang sama. Ini semua sangat mahal untuk membuat
sesuatu pada tingkat ini. Ini merupakan salah satu tantangan dalam industri
musik Islam. Sedikit orang yang ingin mendukung hal ini. Saya hanya orang
biasa, tapi saya harap musik saya dapat menginspirasi orang lain, Insya’
Allah.” Kata Maher sambil tersenyum.
Sumber
:
- http://id.wikipedia.org/wiki/Maher_Zain
- http://www.maherzain.com
- http://www.poztmo.com
- http://www.qul.org.au/audio-library/naheeds-islamic-songs/maher-zain
- http://www.islamiclyric.net/maherzain/
- http://www.theguardian.com/music/2011/dec/15/maher-zain-music-message-of-islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar